TEMA 9 SUB TEMA 2
asalamualaikum wr wb
semoga anak anka di berikan nikmat sehat, dan selalu mendapatkan lindungan dari allah SWT,
Ketika malam tiba dan kamu memandang langit yang cerah, apakah yang kamu lihat? Langit yang gelap dengan benda-benda langit yang berkilau akan menjadi pemandanganmu, bukan? Jika tepat waktunya, maka kamu akan melihat bulan dengan bentuknya yang khas sesuai kenampakannya dari Bumi. Pernahkah kamu berpikir, ada apa sebenarnya di langit sana? Apakah yang kamu bayangkan serupa dengan yang sebenarnya? Pertanyaan seperti itu telah lama muncul di benak manusia, hingga mendorong manusia menemukan cara untuk menjawab pertanyaan itu. Kali ini, kamu akan lebih banyak tahu tentang benda-benda langit yang ada di dalam sistem tata surya kita.
Fakta tentang Bintang Bintang merupakan benda langit yang memancarkan cahayanya sendiri. Cahaya tersebut tersusun atas gas-gas, antara lain hidrogen dan helium. Bintang memiliki warna yang bermacam-macam. Ada yang berwarna merah, jingga, kuning putih, hingga berwarna biru. Perbedaan warna-warna tersebut salah satunya disebabkan oleh perbedaan suhu permukaan bintang tersebut
Matahari adalah salah satu contoh bintang. Matahari merupakan bintang yang letaknya paling dekat dengan Bumi. Hal ini menyebabkan cahaya Matahari tampak lebih terang. Ukuran Matahari tampak lebih besar jika dilihat dari Bumi bila dibandingkan bintang-bintang lainnya di dalam tata surya. Matahari memiliki volume yang sangat besar yaitu sekitar satu juta kali volume Bumi. Dengan ukurannya yang sangat besar itu, Matahari memiliki gaya gravitasi yang sangat besar pula. Gaya gravitasi Matahari kurang lebih 28 kali lebih besar daripada gravitasi Bumi. Gaya gravitasi tersebut menyebabkan gaya tarik menarik antara Matahari dengan planet-planet dan benda langit lainnya. Hal inilah yang menyebabkan Matahari menjadi pusat tata surya yang dikelilingi oleh delapan planet. Kedelapan planet tersebut memiliki jarak yang bervariasi dari Matahari. Jarak dari Matahari ke Merkurius sekitar 57,9 juta km, ke Venus berjarak 108 juta km, ke Bumi berjarak 150 juta km, dan ke Mars berjarak 228 juta km. Sedangkan jarak Matahari ke planet luar yaitu Jupiter adalah 779 juta km, ke Saturnus berjarak 1.430 juta km, ke Uranus berjarak 2.880 juta km, dan paling jauh jarak ke Neptunus yaitu sejauh 4.500 juta km
silakan download materi tema 9 sub tema 2 Di Sini
nah silakan kalain jawab halaman 76,77,78
Tahukah kamu?
Jalan cerita atau isi cerita atau alur cerita disebut dengan plot. Plot merupakan salah satu bagian tulisan fiksi yang sangat penting. Plot atau alur cerita berisi tentang peristiwa-peristiwa yang mempunyai hubungan satu dengan yang lainnya. Keterkaitan ini akan membentuk satu kesatuan cerita yang utuh. Biasanya, alur cerita dalam cerita fiksi dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian awal, tengah, dan akhir. Bagian awal biasanya berisi tentang pengenalan tokoh dan masalah. Bagian
tengah biasanya berisi tentang masalah dan konflik dalam cerita. Sedangkan bagian akhir biasanya menceritakan tentang penyelesaian masalah dari cerita tersebut.
isi tabel halman 83
semoga anak anka di berikan nikmat sehat, dan selalu mendapatkan lindungan dari allah SWT,
Ketika malam tiba dan kamu memandang langit yang cerah, apakah yang kamu lihat? Langit yang gelap dengan benda-benda langit yang berkilau akan menjadi pemandanganmu, bukan? Jika tepat waktunya, maka kamu akan melihat bulan dengan bentuknya yang khas sesuai kenampakannya dari Bumi. Pernahkah kamu berpikir, ada apa sebenarnya di langit sana? Apakah yang kamu bayangkan serupa dengan yang sebenarnya? Pertanyaan seperti itu telah lama muncul di benak manusia, hingga mendorong manusia menemukan cara untuk menjawab pertanyaan itu. Kali ini, kamu akan lebih banyak tahu tentang benda-benda langit yang ada di dalam sistem tata surya kita.
Fakta tentang Bintang Bintang merupakan benda langit yang memancarkan cahayanya sendiri. Cahaya tersebut tersusun atas gas-gas, antara lain hidrogen dan helium. Bintang memiliki warna yang bermacam-macam. Ada yang berwarna merah, jingga, kuning putih, hingga berwarna biru. Perbedaan warna-warna tersebut salah satunya disebabkan oleh perbedaan suhu permukaan bintang tersebut
Matahari adalah salah satu contoh bintang. Matahari merupakan bintang yang letaknya paling dekat dengan Bumi. Hal ini menyebabkan cahaya Matahari tampak lebih terang. Ukuran Matahari tampak lebih besar jika dilihat dari Bumi bila dibandingkan bintang-bintang lainnya di dalam tata surya. Matahari memiliki volume yang sangat besar yaitu sekitar satu juta kali volume Bumi. Dengan ukurannya yang sangat besar itu, Matahari memiliki gaya gravitasi yang sangat besar pula. Gaya gravitasi Matahari kurang lebih 28 kali lebih besar daripada gravitasi Bumi. Gaya gravitasi tersebut menyebabkan gaya tarik menarik antara Matahari dengan planet-planet dan benda langit lainnya. Hal inilah yang menyebabkan Matahari menjadi pusat tata surya yang dikelilingi oleh delapan planet. Kedelapan planet tersebut memiliki jarak yang bervariasi dari Matahari. Jarak dari Matahari ke Merkurius sekitar 57,9 juta km, ke Venus berjarak 108 juta km, ke Bumi berjarak 150 juta km, dan ke Mars berjarak 228 juta km. Sedangkan jarak Matahari ke planet luar yaitu Jupiter adalah 779 juta km, ke Saturnus berjarak 1.430 juta km, ke Uranus berjarak 2.880 juta km, dan paling jauh jarak ke Neptunus yaitu sejauh 4.500 juta km
silakan download materi tema 9 sub tema 2 Di Sini
nah silakan kalain jawab halaman 76,77,78
Langit di Wae Rebo
Oleh Diana Karitas
“Ayah! Gita baru saja melihat sebuah bintang jatuh!” seru Gita kegirangan.Wajahnya gembira sekali. Ia tetap saja memandangi langit yang penuh bintang malam itu. Malam ini Gita untuk pertama kalinya menginap di sebuah kampung terpencil yang sangat terkenal akhir-akhir ini di penjuru negeri. Nama kampung itu adalah Kampung Wae Rebo yang terletak di ketinggian 1.200 meter di atas permukaaan laut. Kampung itu adalah bagian dari Desa Satar Lenda, Kecamatan Satar Mese, Kabupaten Manggarai Barat, Flores, Nusa Tenggara Timur. Bersama dengan kedua orang tuanya serta beberapa orang lainnya.
Gita bersemangat sekali menikmati petualangannya. Waktu dan tenaga yang ia habiskan untuk menempuh perjalanan mendaki menuju kampung itu cukup membuatnya beberapa kali hampir patah semangat. Namun, kini ia merasa tidak pernah menyesalinya. Pemandangan yang menakjubkan di kampung terpencil itu telah membayar semua kelelahannya.
Pada malam hari, Gita dan rombongan tinggal di rumah adat. Rumah adat tersebut disediakan penduduk kampung untuk para pengunjung. Salah satu hal yang selalu ditunggu para pengunjung adalah menikmati pemandangan langit Wae Rebo pada malam hari. Gita tidak mengeluh sama sekali ketika ia dibangunkan orang tuanya pada tengah malam. Gita dibangunkan kedua orang tuanya untuk melihat pemandangan langit dari kampung itu. Di langit Kampung Wae Rebo malam itu ada jutaan bintang bertaburan. Gita merasa kagum luar biasa.“Ayah, mengapa baru kali ini Gita dapat melihat bintang sebanyak dan seterang ini? Mengapa Gita tidak pernah melihatnya ketika kita berada di luar
rumah kita? Bukankah seharusnya kita dapat melihat bintang di mana saja?”tanya Gita tetap tak mengalihkan pandangan matanya ke langit.
“Pertanyaan menarik, Gita. Pertama, karena kita berada di ketinggian yang cukup untuk dapat mengamati bintang di langit. Dibandingkan rumah kita yang berada di dataran yang lebih rendah, tempat ini memang memungkinkan untuk bisa mengamati benda-benda langit dengan lebih jelas,” jawab Ayah.
“Ya, tadi Gita mendengar pemandu kita menjelaskan tentang ketinggian tempat ini. Memang tinggi sekali ya, Ayah. Gita tadi hampir tak ingin melanjutkannya,” kata Gita bangga.
“Terus, yang kedua apa, Ayah?” tanya Gita tidak sabar. “Ayah baru mau menjelaskan, kamu sudah memotong,” tawa Ayah.
“Ayah tahu kamu sangat bersemangat dengan semua ini, Gita!” kata Ayah sambil mengusap kepala Gita. Gita tertawa, sambil tetap menatap langit.
“Yang kedua, kita tidak dapat melihat benda langit dengan jelas bila di sekeliling kita terlalu banyak cahaya. Para ilmuwan menyebutnya sebagai polusi cahaya,” jelas Ayah lagi.
“Polusi cahaya? Ayah, Gita tidak pernah mendengar tentang polusi cahaya.Setahu Gita yang ada hanya polusi udara, air, dan tanah. Apa itu polusi cahaya? Mana bisa?” tanya Gita memotong penjelasan Ayah lagi.
“Oh, Gitaku sayang. Ayah masih hendak menjelaskannya, terus saja kamu potong,” tawa Ayah keras-keras.
“Maaf, Ayah. Gita hanya heran,” Gita ikut tertawa. “Tak mengapa, anakku.Ayah senang kamu ingin tahu tentang hal-hal yang ada di sekitarmu. Ayah yakin kamu tidak akan bertanya jika tidak melihat bintang-bintang itu. Ini pengalaman menarik, kan!” goda Ayah.
“Ayah teruskan, ya. Polusi cahaya adalah suatu keadaan ketika cahaya berpendar terlalu banyak, bahkan berlebihan. Cahaya itu bisa berasal dari sumber cahaya buatan seperti lampu, atau cahaya alami. Akan tetapi, sumber utama polusi cahaya berasal dari sumber cahaya buatan. Contohnya, lampulampu yang biasa digunakan sebagai penerang jalan, papan iklan, lampu dekorasi, lampu gedung, lampu kendaraan, dan lainnya. Pendaran cahaya ini dapat menghalangi kita untuk melihat benda-benda langit,” jelas Ayah.
“Nah, sekarang kamu perhatikan, apakah kamu melihat ada cahaya buatan di sekitar sini kecuali cahaya di rumah-rumah adat yang disebut Mbaru Niang itu? Hampir tidak ada cahaya, bukan? Dan kalau Gita ingat, di sepanjang perjalanan menuju kampung ini, yang kita lihat hanya hutan belantara, tidak tampak ada rumah tinggal, dan jauh dari jalan raya. Kita berada di tengah hutan yang gelap. Maka, hampir tidak ada cahaya buatan di sekitar sini. Apakah kamu sekarang mengerti?” tanya Ayah.
“Oh, begitu, Ayah. Wah, kita bersyukur sekali bisa menikmati pemandangan ini, ya, Ayah! Kita dapat melihat bintang-bintang ini, sungguh indah!” seru Gita. Ayah tersenyum dan meninggalkan Gita yang masih ingin melihat bintang di langit, sambil berharap dapat menyaksikan bintang jatuh malam itu.
Bagaimana menurutmu cerita fiksi di atas?
Dapatkah kamu mengenali jalan cerita dan menjelaskannya kembali secara lisan, tulisan atau gambar?
Dapatkah kamu mengenali bagian-bagian penting di setiap alinea dalam cerita di atas ....
Tahukah kamu?
Jalan cerita atau isi cerita atau alur cerita disebut dengan plot. Plot merupakan salah satu bagian tulisan fiksi yang sangat penting. Plot atau alur cerita berisi tentang peristiwa-peristiwa yang mempunyai hubungan satu dengan yang lainnya. Keterkaitan ini akan membentuk satu kesatuan cerita yang utuh. Biasanya, alur cerita dalam cerita fiksi dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian awal, tengah, dan akhir. Bagian awal biasanya berisi tentang pengenalan tokoh dan masalah. Bagian
tengah biasanya berisi tentang masalah dan konflik dalam cerita. Sedangkan bagian akhir biasanya menceritakan tentang penyelesaian masalah dari cerita tersebut.
isi tabel halman 83
Komentar
Posting Komentar